Ibu Yessy, guru bahasa Indonesia, memberi kami tugas mencari sahabat pena. Kata bu Yessy, siapa yang berhasil mendapat balasan dari kenalan baru itu, nilai raportnya tidak akan merah.
 Wah, ini tugas yang menarik. selama ini, aku tidak begitu suka dengan Bahasa indonesia. Setiap hari tugasnya hanya mengarang cerita, membuat puisi...... Nilaiku tidak pernah bagus. Sekarang kami hanya diberi tugas. Wah,ini tugas mudah. aku jadi bersemangat.

              mulai saat ini, aku berusaha mencari sahabat pena. setiap istirahat sekolah, aku pergi ke perpustakaan untuk membaca majalah bobo. aku mmencari beberapa nama dan alamat dirubik Apa kabar bo?.

               Nah ini dia! mataku tertuju pada sebuah nama yang cantik. Namanya Cyntya. Ia seumuran denganku., yakni 11 tahun. Ia tinggal di Yogyakarta. sudah lama aku ingin tahu Yoyga. sekarang, aku akan segera mempunyai sahabat dari kota itu. aku senang sekali.

Aku segera mencatat nama dan alamatnya. Sepulang sekolah, aku segera menulis surat untuk Cyntya.

Hy Cyntya! Aku Bima, umurku 11 tahun dan sekarang duduk di kelas 5 SD Tarakan. Apakah kamu tahu pernah dengar Tarakan? Tarakan adalah sebuah kota kecil di atas Kalimantan. pulau Tarakan ini lebih dekat dengan Malaysia lo.... kalau kamu ingin tahu lebih lanjut,jangan lupa balas suratku ya!               Salam kenal dariku, Bima.

setelah selesai menulis, kupandangi puas surat pertamaku itu.Aku berharap akan segera mendapat balasa. kulipat surat itu dan mencium sambil bedo'a.
"semoga segera mendapat balasan. Amin!"
Surat itu kumasukan dalam amplop dan kutitipkan pada Ayahku.Setiap berangkat kerja ayah selalu melewati kantor pos.
Dua bulan telah berlalu sejak aku mengirimkan surat pertamaku itu. belum ada balasan. Teman2 pun belum ada yang mendapat balasan dari Sahabat pena mereka.
suatu hari saat sedang istirahat, Dimas, temanku, berteriak....
"Bim, kamu dapat surat tuh. cepat ambil di Kantor guru!"
Aku berlari menuju ruang guru. disana ada bu Yessy yang sedang piket. Bu Yessy memberikan surat itu kepadaku. Setelah mengucapkan Terimakasih aku kembali ke kelas.
Surat itu kubuka di kelas. Teman2ku ikut mengerumbungiku. aku membacanya dengan hati2. Ini adalah balasan surat pertamaku dari Sahabat pena. Cyntyamerasa senang dengan sahabat baru. namun, saat itu ia bersedih karena desa tempat tinggalnya rusak terkena abu vulkanik letusan gunung merapi. Ia dan keluarganya harus mengunsi untuk menyelamatkan diri.
Sekolah cyntyapun tertutup debu, sehingga ia tidak bisa bersekolah untuk sementara.Di akhir surat dia minta maaf tidak berbica banyak tentang dirinya.
aku hampir menangis membaca surat balasan pertamanya itu. aku merasa sedih karena sahabat barunya terkena musibah.aku ingin sekali menolong Cyntya. seketika itu juga aku pergi ke kantor guru. aku mencari Bu Yessy, yang juga wali kelasku.. aku menceritakan isi hatiku kepada Bu Yessy.
"kamu tidak usah bersedih, Bim." hibur Bu Yessy. "banyak yg harus kita lakukan untuk membantu sahabat barumu itu. bagaimana kita meminta bantuan teman2mu yg lain?"
"Ya, ibu benar. saya akan memberi tabungan saya untuk Cyntya. ya kan bu?" tanyaku bersemangat. Bu Yessy mengangguk setuju. " Benar, Bima.Dan, sumbangan itu tidak harus berupa
uang. kamy juga bisa menyumbangkan pakaian yang layak pakai pada mereka," jelas Ibu Yessy.
 Aku pun segera kembali kembali kelas dan membeitahu semuanya kepada mereka. semunya setuju dan senang.
Keesokan harinya kelas-kelas dan kantor terdapat tumpukan kardus. semua adalah hasil sumbangan teman2 dan guru2.
Seminggu kemudian , Pak Arya, kepala sekolahku akan mengantarkan sendiri bantuaan itu ke Yogya.
saat Pak Arya kembali dari Yogya pada hari senin kami upacara. aku juga menyerahkan surat untuk sahabatku itu.
"kami semua bangga kepada kalian yang ingin menolong teman sesama kita dengan saudara2 yg membutuhkan." kata Pak Arya.
Pak arya memanggilku dan menyerahkan surat balas Cytya. aku berlari kecil menuju kembali ke barisan. terdengar tepukan riuh saat aku berlari. selain mendapat sahabat, nilai bahasa ku pun tidak akan merah.

SELESAI.
COPYRIGT MAJALAH BOBO

Label: Cerpen, Majalah bobo

0 Komentar:

Posting Komentar

Back to the Blog?

             Ibu Yessy, guru bahasa Indonesia, memberi kami tugas mencari sahabat pena. Kata bu Yessy, siapa yang berhasil mendapat balasan dari kenalan baru itu, nilai raportnya tidak akan merah.
 Wah, ini tugas yang menarik. selama ini, aku tidak begitu suka dengan Bahasa indonesia. Setiap hari tugasnya hanya mengarang cerita, membuat puisi...... Nilaiku tidak pernah bagus. Sekarang kami hanya diberi tugas. Wah,ini tugas mudah. aku jadi bersemangat.

              mulai saat ini, aku berusaha mencari sahabat pena. setiap istirahat sekolah, aku pergi ke perpustakaan untuk membaca majalah bobo. aku mmencari beberapa nama dan alamat dirubik Apa kabar bo?.

               Nah ini dia! mataku tertuju pada sebuah nama yang cantik. Namanya Cyntya. Ia seumuran denganku., yakni 11 tahun. Ia tinggal di Yogyakarta. sudah lama aku ingin tahu Yoyga. sekarang, aku akan segera mempunyai sahabat dari kota itu. aku senang sekali.

Aku segera mencatat nama dan alamatnya. Sepulang sekolah, aku segera menulis surat untuk Cyntya.

Hy Cyntya! Aku Bima, umurku 11 tahun dan sekarang duduk di kelas 5 SD Tarakan. Apakah kamu tahu pernah dengar Tarakan? Tarakan adalah sebuah kota kecil di atas Kalimantan. pulau Tarakan ini lebih dekat dengan Malaysia lo.... kalau kamu ingin tahu lebih lanjut,jangan lupa balas suratku ya!               Salam kenal dariku, Bima.

setelah selesai menulis, kupandangi puas surat pertamaku itu.Aku berharap akan segera mendapat balasa. kulipat surat itu dan mencium sambil bedo'a.
"semoga segera mendapat balasan. Amin!"
Surat itu kumasukan dalam amplop dan kutitipkan pada Ayahku.Setiap berangkat kerja ayah selalu melewati kantor pos.
Dua bulan telah berlalu sejak aku mengirimkan surat pertamaku itu. belum ada balasan. Teman2 pun belum ada yang mendapat balasan dari Sahabat pena mereka.
suatu hari saat sedang istirahat, Dimas, temanku, berteriak....
"Bim, kamu dapat surat tuh. cepat ambil di Kantor guru!"
Aku berlari menuju ruang guru. disana ada bu Yessy yang sedang piket. Bu Yessy memberikan surat itu kepadaku. Setelah mengucapkan Terimakasih aku kembali ke kelas.
Surat itu kubuka di kelas. Teman2ku ikut mengerumbungiku. aku membacanya dengan hati2. Ini adalah balasan surat pertamaku dari Sahabat pena. Cyntyamerasa senang dengan sahabat baru. namun, saat itu ia bersedih karena desa tempat tinggalnya rusak terkena abu vulkanik letusan gunung merapi. Ia dan keluarganya harus mengunsi untuk menyelamatkan diri.
Sekolah cyntyapun tertutup debu, sehingga ia tidak bisa bersekolah untuk sementara.Di akhir surat dia minta maaf tidak berbica banyak tentang dirinya.
aku hampir menangis membaca surat balasan pertamanya itu. aku merasa sedih karena sahabat barunya terkena musibah.aku ingin sekali menolong Cyntya. seketika itu juga aku pergi ke kantor guru. aku mencari Bu Yessy, yang juga wali kelasku.. aku menceritakan isi hatiku kepada Bu Yessy.
"kamu tidak usah bersedih, Bim." hibur Bu Yessy. "banyak yg harus kita lakukan untuk membantu sahabat barumu itu. bagaimana kita meminta bantuan teman2mu yg lain?"
"Ya, ibu benar. saya akan memberi tabungan saya untuk Cyntya. ya kan bu?" tanyaku bersemangat. Bu Yessy mengangguk setuju. " Benar, Bima.Dan, sumbangan itu tidak harus berupa
uang. kamy juga bisa menyumbangkan pakaian yang layak pakai pada mereka," jelas Ibu Yessy.
 Aku pun segera kembali kembali kelas dan membeitahu semuanya kepada mereka. semunya setuju dan senang.
Keesokan harinya kelas-kelas dan kantor terdapat tumpukan kardus. semua adalah hasil sumbangan teman2 dan guru2.
Seminggu kemudian , Pak Arya, kepala sekolahku akan mengantarkan sendiri bantuaan itu ke Yogya.
saat Pak Arya kembali dari Yogya pada hari senin kami upacara. aku juga menyerahkan surat untuk sahabatku itu.
"kami semua bangga kepada kalian yang ingin menolong teman sesama kita dengan saudara2 yg membutuhkan." kata Pak Arya.
Pak arya memanggilku dan menyerahkan surat balas Cytya. aku berlari kecil menuju kembali ke barisan. terdengar tepukan riuh saat aku berlari. selain mendapat sahabat, nilai bahasa ku pun tidak akan merah.

SELESAI.
COPYRIGT MAJALAH BOBO

Label: Cerpen, Majalah bobo

0 Komentar:

Posting Komentar

Back to the Blog?