hi!!

Hallo, saya kembali membawa tutorial untuk sobat semua. Masih berhubungan dengan blog.
Ada yang tau dengan blogskins? Blogskin semacem kayak tempate blog yang udah jadi. Template blogkins memang bagus-bagus *menurut saya gatau menurut kalian*
Tapi jika kalian ingin menambahkan widget2 tertentu tidak bisa seperti memakai tata letak. Karena jika memakai blogskins tata letak tidak tersedia, kecuali kalian langsung ke edit html di template.
Nah itu dulu penjelasannya. Sekarang saya ingin berbagi mengenai pemasangan bloskins ke blog sobat :)



1. Masuk ke blog.
2. Cari blogskin yang sobat mau, seperti saya ingin blogskin suju --> Disini <-- Tapi selain suju juga bisa. Sesuai selera aja^^
3. Lalu download blogskin nya. Jika belum bisa perhatikan gambar di bawah ini. Scroll aja ke bawah sampai menemukan "Blogger Main"
4. Setelah di download buka di notepad
5. Lalu sobat kembali ke Blog
6. Ke Template. Kemudian scroll terus kebawah sampai ketemu "Kembali ke template klasik" . Klik aja
7. Copas kode yang udah di download tadi . Tapi kode sebelumnya yang ada di template harus di hapus sehingga digantikan kode yang baru. Jika kurang yakin klik preview dulu. Jika sudah yakin, barulah save :)
8. Cek blog mu :D

Itu aja tutorial mengenai ini yang saya bikin.
Semoga berhasil kawan^^
Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan komen aja, kalau saya bisa jawab pasti dijawab :D

see u

Label: Tutorial

             Ibu Yessy, guru bahasa Indonesia, memberi kami tugas mencari sahabat pena. Kata bu Yessy, siapa yang berhasil mendapat balasan dari kenalan baru itu, nilai raportnya tidak akan merah.
 Wah, ini tugas yang menarik. selama ini, aku tidak begitu suka dengan Bahasa indonesia. Setiap hari tugasnya hanya mengarang cerita, membuat puisi...... Nilaiku tidak pernah bagus. Sekarang kami hanya diberi tugas. Wah,ini tugas mudah. aku jadi bersemangat.

              mulai saat ini, aku berusaha mencari sahabat pena. setiap istirahat sekolah, aku pergi ke perpustakaan untuk membaca majalah bobo. aku mmencari beberapa nama dan alamat dirubik Apa kabar bo?.

               Nah ini dia! mataku tertuju pada sebuah nama yang cantik. Namanya Cyntya. Ia seumuran denganku., yakni 11 tahun. Ia tinggal di Yogyakarta. sudah lama aku ingin tahu Yoyga. sekarang, aku akan segera mempunyai sahabat dari kota itu. aku senang sekali.

Aku segera mencatat nama dan alamatnya. Sepulang sekolah, aku segera menulis surat untuk Cyntya.

Hy Cyntya! Aku Bima, umurku 11 tahun dan sekarang duduk di kelas 5 SD Tarakan. Apakah kamu tahu pernah dengar Tarakan? Tarakan adalah sebuah kota kecil di atas Kalimantan. pulau Tarakan ini lebih dekat dengan Malaysia lo.... kalau kamu ingin tahu lebih lanjut,jangan lupa balas suratku ya!               Salam kenal dariku, Bima.

setelah selesai menulis, kupandangi puas surat pertamaku itu.Aku berharap akan segera mendapat balasa. kulipat surat itu dan mencium sambil bedo'a.
"semoga segera mendapat balasan. Amin!"
Surat itu kumasukan dalam amplop dan kutitipkan pada Ayahku.Setiap berangkat kerja ayah selalu melewati kantor pos.
Dua bulan telah berlalu sejak aku mengirimkan surat pertamaku itu. belum ada balasan. Teman2 pun belum ada yang mendapat balasan dari Sahabat pena mereka.
suatu hari saat sedang istirahat, Dimas, temanku, berteriak....
"Bim, kamu dapat surat tuh. cepat ambil di Kantor guru!"
Aku berlari menuju ruang guru. disana ada bu Yessy yang sedang piket. Bu Yessy memberikan surat itu kepadaku. Setelah mengucapkan Terimakasih aku kembali ke kelas.
Surat itu kubuka di kelas. Teman2ku ikut mengerumbungiku. aku membacanya dengan hati2. Ini adalah balasan surat pertamaku dari Sahabat pena. Cyntyamerasa senang dengan sahabat baru. namun, saat itu ia bersedih karena desa tempat tinggalnya rusak terkena abu vulkanik letusan gunung merapi. Ia dan keluarganya harus mengunsi untuk menyelamatkan diri.
Sekolah cyntyapun tertutup debu, sehingga ia tidak bisa bersekolah untuk sementara.Di akhir surat dia minta maaf tidak berbica banyak tentang dirinya.
aku hampir menangis membaca surat balasan pertamanya itu. aku merasa sedih karena sahabat barunya terkena musibah.aku ingin sekali menolong Cyntya. seketika itu juga aku pergi ke kantor guru. aku mencari Bu Yessy, yang juga wali kelasku.. aku menceritakan isi hatiku kepada Bu Yessy.
"kamu tidak usah bersedih, Bim." hibur Bu Yessy. "banyak yg harus kita lakukan untuk membantu sahabat barumu itu. bagaimana kita meminta bantuan teman2mu yg lain?"
"Ya, ibu benar. saya akan memberi tabungan saya untuk Cyntya. ya kan bu?" tanyaku bersemangat. Bu Yessy mengangguk setuju. " Benar, Bima.Dan, sumbangan itu tidak harus berupa
Baca selengkapnya »

Label: Cerpen, Majalah bobo

Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Mejikuhibiniu. Jiji, peri jingga, ingin mengecat rumahnya dengan warna itu. sepertinya asik, warna-warni bak pelangi. Namun apa kata teman-temanya?
"enggak bisa begity, Jiji! Warna harus sesuai dengan nama dan baju kita!" kata Bibi, peri biru.
"iya!" dukung Kuku, peri kuning.
Negeri peri gaduh dengan celoteh para peri. tidak ada yg mendukung Jiji. Jiji sedih. Bukannya rumahnya adalah rumahnya, bukan peri lain? kenapa harus sewarna dengan nama dan baju?
Jiji memutuskan ke rumah katak. Binatang yang riang pasti suka warna-warni.
"mengecat rumah? bubuhkan warna hijau, Jiji! pasti cantik!"
mendengar jawaban katak, ikan di kolam tertawa, "itu warna badanmu, katak!"
Jiji kemudian ke tempat bunga matahari yang tampak menarik di padang rumput.
"beri warna seperti bungaku, kuning! pasti kelihatan cerah!"
"aduh, itukan warna rumah kuku!" pikir Jiji.
Jiji menghampiri pohon terbesar di dunia peri. kulit permukaan batang pohon itu tebal, merekah di sana-sini.
sang pohon terbahak mendengar pertanyaan Jiji."warna coklat kehitaman gagah! kau cat saja dengan warna itu!"
terpikir oleh jiji, perkataan ikan di dalam kolam, "coklat kehitaman itu warna pohon!"
Huh, sama saja!
saat Jiji berpikir terdengar pekikan nyaring,"AWAS!"
peri2 teman jiji melesat terbang. dibelakang mereka, tampak sekawan lebah mengejar. "terbang, Jiji!" teriak Kuku.
astaga,jiji harus segera menyelamatkan diri dari sengatan lebah!
"sembunyi di balik awan!" perintah Bibi.
Peri2 menukik, menembus awan. langit bersih dari peri.lebah2 kebingungan, kehilangan buruan. mereka pun pergi. Uuh leganya!
Jiji baru tahu kejadian sebenarnya. Uu, peri Ungu, tidak sengaja menipuk sarang lebah di tepi hutan. Lebah-lebah yg marah mengejar semua peri.
 Peri2 bersiap ke rumah masing2. Jiji terbang pelan. Terpandang olehnya, segala sesuatu dari atas. Rumah biru, rumah bibi; rumah kuning, rumah kuku; rumah Hihi, peri hijau.
Jiji tersenyum. Rumah peri sama bentuknya. kalau tak dicat sesuai warna peri, mereka akan kebingungan menemukan rumah sendiri.
Jiji tidak lagi merubah cat rumahnya. Ia hanya akan mengecat dinding dalam rumahnya. bagai pelangi!

SELESAI.
copyrigt: Majalah Bobo tahun XLII, terbit 5 juni  2014.

Afafhaniah@yahoo.com

Label: Cerpen, Majalah bobo

"is!! kenapa sih kamu gak mau pake Jilbab!" kata Muti.
"gerah, panas udah gak usah maksa aku!" jawab Indra.
"yasudah" kata Muti berlalu.
"Indra!!" kata Lila berteriak mendekati Indra.
"apa?" jawab Indra.
"udah selesai surat surat berkunjung ke panti asuhan Sidegar?" tanya Lila.
"oh tinggal nyewa busnya aja" kata Indra.
"ok deh!! aku tunggu besok ya!" kaat Indra.
besoknya...
"semuanya ayo! kita mau ke panti asuhan Sidegar!" teriak Ibu Vie, pendamping  kali ini.
Panti Asuhan Sidegar,
"kak!" ujar salah satu anak panti asuhan berkaki pincang.
"ya?" ujar Indra menoleh.
"maaf kak! aku kira kakak itu kakak kandung saya! namanya kak Putri" kata anak itu.
"gk papa. nama kakak Indra! adek?" tanya indra.
"Siti" ujar Siti. Mereka berbincang bincang cukup lama. sejak saat itu Indra sering mengunjungi Siti. pada suatu hari siti memberi sebuah jilbab ungu.
"lah kenapa?" tanya Indra bingung.
"aku kangen sama Kakak Putri jadi biar aku melihat wajahnya sedetik saja!" ujarnya.
"emang Kak putrinya kemana?" tanya Indra lagi.
"dia ketabrak mobil" ujar siti murung.
"ok besok pasti kupakai!" kata Indra.
keesokannya.
"Kak Indra!!"kata Siti.
"iya, kakak udah menepati janji kemarin kan?"
"wah makasih kak!"
"hehe, sama - sama"
di sekola.
"wah Indra kenap tba2 berubah gini?" tanya Muti.
"gk papa! keren kan!" kata Indra.
"aku sekarang gk mau memperlihatkan Aurat ku lagi!" lanjutnya.
"SELALU!" lanjut Muti dan Indra kompak.

 afafhaniah@yahoo.com

maaf jelek, gk nyambung, dll.

Label: Agama, Cerpen

hi!!

Hallo, saya kembali membawa tutorial untuk sobat semua. Masih berhubungan dengan blog.
Ada yang tau dengan blogskins? Blogskin semacem kayak tempate blog yang udah jadi. Template blogkins memang bagus-bagus *menurut saya gatau menurut kalian*
Tapi jika kalian ingin menambahkan widget2 tertentu tidak bisa seperti memakai tata letak. Karena jika memakai blogskins tata letak tidak tersedia, kecuali kalian langsung ke edit html di template.
Nah itu dulu penjelasannya. Sekarang saya ingin berbagi mengenai pemasangan bloskins ke blog sobat :)



1. Masuk ke blog.
2. Cari blogskin yang sobat mau, seperti saya ingin blogskin suju --> Disini <-- Tapi selain suju juga bisa. Sesuai selera aja^^
3. Lalu download blogskin nya. Jika belum bisa perhatikan gambar di bawah ini. Scroll aja ke bawah sampai menemukan "Blogger Main"
4. Setelah di download buka di notepad
5. Lalu sobat kembali ke Blog
6. Ke Template. Kemudian scroll terus kebawah sampai ketemu "Kembali ke template klasik" . Klik aja
7. Copas kode yang udah di download tadi . Tapi kode sebelumnya yang ada di template harus di hapus sehingga digantikan kode yang baru. Jika kurang yakin klik preview dulu. Jika sudah yakin, barulah save :)
8. Cek blog mu :D

Itu aja tutorial mengenai ini yang saya bikin.
Semoga berhasil kawan^^
Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan komen aja, kalau saya bisa jawab pasti dijawab :D

see u

Label: Tutorial

             Ibu Yessy, guru bahasa Indonesia, memberi kami tugas mencari sahabat pena. Kata bu Yessy, siapa yang berhasil mendapat balasan dari kenalan baru itu, nilai raportnya tidak akan merah.
 Wah, ini tugas yang menarik. selama ini, aku tidak begitu suka dengan Bahasa indonesia. Setiap hari tugasnya hanya mengarang cerita, membuat puisi...... Nilaiku tidak pernah bagus. Sekarang kami hanya diberi tugas. Wah,ini tugas mudah. aku jadi bersemangat.

              mulai saat ini, aku berusaha mencari sahabat pena. setiap istirahat sekolah, aku pergi ke perpustakaan untuk membaca majalah bobo. aku mmencari beberapa nama dan alamat dirubik Apa kabar bo?.

               Nah ini dia! mataku tertuju pada sebuah nama yang cantik. Namanya Cyntya. Ia seumuran denganku., yakni 11 tahun. Ia tinggal di Yogyakarta. sudah lama aku ingin tahu Yoyga. sekarang, aku akan segera mempunyai sahabat dari kota itu. aku senang sekali.

Aku segera mencatat nama dan alamatnya. Sepulang sekolah, aku segera menulis surat untuk Cyntya.

Hy Cyntya! Aku Bima, umurku 11 tahun dan sekarang duduk di kelas 5 SD Tarakan. Apakah kamu tahu pernah dengar Tarakan? Tarakan adalah sebuah kota kecil di atas Kalimantan. pulau Tarakan ini lebih dekat dengan Malaysia lo.... kalau kamu ingin tahu lebih lanjut,jangan lupa balas suratku ya!               Salam kenal dariku, Bima.

setelah selesai menulis, kupandangi puas surat pertamaku itu.Aku berharap akan segera mendapat balasa. kulipat surat itu dan mencium sambil bedo'a.
"semoga segera mendapat balasan. Amin!"
Surat itu kumasukan dalam amplop dan kutitipkan pada Ayahku.Setiap berangkat kerja ayah selalu melewati kantor pos.
Dua bulan telah berlalu sejak aku mengirimkan surat pertamaku itu. belum ada balasan. Teman2 pun belum ada yang mendapat balasan dari Sahabat pena mereka.
suatu hari saat sedang istirahat, Dimas, temanku, berteriak....
"Bim, kamu dapat surat tuh. cepat ambil di Kantor guru!"
Aku berlari menuju ruang guru. disana ada bu Yessy yang sedang piket. Bu Yessy memberikan surat itu kepadaku. Setelah mengucapkan Terimakasih aku kembali ke kelas.
Surat itu kubuka di kelas. Teman2ku ikut mengerumbungiku. aku membacanya dengan hati2. Ini adalah balasan surat pertamaku dari Sahabat pena. Cyntyamerasa senang dengan sahabat baru. namun, saat itu ia bersedih karena desa tempat tinggalnya rusak terkena abu vulkanik letusan gunung merapi. Ia dan keluarganya harus mengunsi untuk menyelamatkan diri.
Sekolah cyntyapun tertutup debu, sehingga ia tidak bisa bersekolah untuk sementara.Di akhir surat dia minta maaf tidak berbica banyak tentang dirinya.
aku hampir menangis membaca surat balasan pertamanya itu. aku merasa sedih karena sahabat barunya terkena musibah.aku ingin sekali menolong Cyntya. seketika itu juga aku pergi ke kantor guru. aku mencari Bu Yessy, yang juga wali kelasku.. aku menceritakan isi hatiku kepada Bu Yessy.
"kamu tidak usah bersedih, Bim." hibur Bu Yessy. "banyak yg harus kita lakukan untuk membantu sahabat barumu itu. bagaimana kita meminta bantuan teman2mu yg lain?"
"Ya, ibu benar. saya akan memberi tabungan saya untuk Cyntya. ya kan bu?" tanyaku bersemangat. Bu Yessy mengangguk setuju. " Benar, Bima.Dan, sumbangan itu tidak harus berupa
Baca selengkapnya »

Label: Cerpen, Majalah bobo

Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Mejikuhibiniu. Jiji, peri jingga, ingin mengecat rumahnya dengan warna itu. sepertinya asik, warna-warni bak pelangi. Namun apa kata teman-temanya?
"enggak bisa begity, Jiji! Warna harus sesuai dengan nama dan baju kita!" kata Bibi, peri biru.
"iya!" dukung Kuku, peri kuning.
Negeri peri gaduh dengan celoteh para peri. tidak ada yg mendukung Jiji. Jiji sedih. Bukannya rumahnya adalah rumahnya, bukan peri lain? kenapa harus sewarna dengan nama dan baju?
Jiji memutuskan ke rumah katak. Binatang yang riang pasti suka warna-warni.
"mengecat rumah? bubuhkan warna hijau, Jiji! pasti cantik!"
mendengar jawaban katak, ikan di kolam tertawa, "itu warna badanmu, katak!"
Jiji kemudian ke tempat bunga matahari yang tampak menarik di padang rumput.
"beri warna seperti bungaku, kuning! pasti kelihatan cerah!"
"aduh, itukan warna rumah kuku!" pikir Jiji.
Jiji menghampiri pohon terbesar di dunia peri. kulit permukaan batang pohon itu tebal, merekah di sana-sini.
sang pohon terbahak mendengar pertanyaan Jiji."warna coklat kehitaman gagah! kau cat saja dengan warna itu!"
terpikir oleh jiji, perkataan ikan di dalam kolam, "coklat kehitaman itu warna pohon!"
Huh, sama saja!
saat Jiji berpikir terdengar pekikan nyaring,"AWAS!"
peri2 teman jiji melesat terbang. dibelakang mereka, tampak sekawan lebah mengejar. "terbang, Jiji!" teriak Kuku.
astaga,jiji harus segera menyelamatkan diri dari sengatan lebah!
"sembunyi di balik awan!" perintah Bibi.
Peri2 menukik, menembus awan. langit bersih dari peri.lebah2 kebingungan, kehilangan buruan. mereka pun pergi. Uuh leganya!
Jiji baru tahu kejadian sebenarnya. Uu, peri Ungu, tidak sengaja menipuk sarang lebah di tepi hutan. Lebah-lebah yg marah mengejar semua peri.
 Peri2 bersiap ke rumah masing2. Jiji terbang pelan. Terpandang olehnya, segala sesuatu dari atas. Rumah biru, rumah bibi; rumah kuning, rumah kuku; rumah Hihi, peri hijau.
Jiji tersenyum. Rumah peri sama bentuknya. kalau tak dicat sesuai warna peri, mereka akan kebingungan menemukan rumah sendiri.
Jiji tidak lagi merubah cat rumahnya. Ia hanya akan mengecat dinding dalam rumahnya. bagai pelangi!

SELESAI.
copyrigt: Majalah Bobo tahun XLII, terbit 5 juni  2014.

Afafhaniah@yahoo.com

Label: Cerpen, Majalah bobo

"is!! kenapa sih kamu gak mau pake Jilbab!" kata Muti.
"gerah, panas udah gak usah maksa aku!" jawab Indra.
"yasudah" kata Muti berlalu.
"Indra!!" kata Lila berteriak mendekati Indra.
"apa?" jawab Indra.
"udah selesai surat surat berkunjung ke panti asuhan Sidegar?" tanya Lila.
"oh tinggal nyewa busnya aja" kata Indra.
"ok deh!! aku tunggu besok ya!" kaat Indra.
besoknya...
"semuanya ayo! kita mau ke panti asuhan Sidegar!" teriak Ibu Vie, pendamping  kali ini.
Panti Asuhan Sidegar,
"kak!" ujar salah satu anak panti asuhan berkaki pincang.
"ya?" ujar Indra menoleh.
"maaf kak! aku kira kakak itu kakak kandung saya! namanya kak Putri" kata anak itu.
"gk papa. nama kakak Indra! adek?" tanya indra.
"Siti" ujar Siti. Mereka berbincang bincang cukup lama. sejak saat itu Indra sering mengunjungi Siti. pada suatu hari siti memberi sebuah jilbab ungu.
"lah kenapa?" tanya Indra bingung.
"aku kangen sama Kakak Putri jadi biar aku melihat wajahnya sedetik saja!" ujarnya.
"emang Kak putrinya kemana?" tanya Indra lagi.
"dia ketabrak mobil" ujar siti murung.
"ok besok pasti kupakai!" kata Indra.
keesokannya.
"Kak Indra!!"kata Siti.
"iya, kakak udah menepati janji kemarin kan?"
"wah makasih kak!"
"hehe, sama - sama"
di sekola.
"wah Indra kenap tba2 berubah gini?" tanya Muti.
"gk papa! keren kan!" kata Indra.
"aku sekarang gk mau memperlihatkan Aurat ku lagi!" lanjutnya.
"SELALU!" lanjut Muti dan Indra kompak.

 afafhaniah@yahoo.com

maaf jelek, gk nyambung, dll.

Label: Agama, Cerpen